Wednesday, June 26, 2013

Learning to be a wowan

Teringat saat 17 tahun, sweet seventeen party menjamurr. Rasanya baru sebulan yang lalu datang ke sweet 17-an si A, sekarang harus bingung lagi harus pake dress dengan tema 'X' untuk datang ke sweet 17-an si B. But it's so memorable. Kini, menjelang usia yang keduapuluh tahun, saya merasa bahwa saya sedang memasuki "suatu period berbeda". Tidak sedikit dari teman-teman sebaya saya yang satu per satu memiliki pasangan alias 'in relationship'. Memang hal ini bukan sesuatu yang luar biasa pada zaman sekarang. Namun, sejenak saya menjadi berpikir. Apa yang sebenarnya ingin dibangun dalam sbuah hubungan? What should we have in right relationship that committed to love? What are the don'ts?

1. "Aku sayang kamu"
Dasarnya adalah cinta. Kalau kamu salah satu pada kelompok ini, kamu perlu WASPADA!! Hubungan yang hanya didasari atas dasar cinta akan lebih mengutamakan hawa nafsu. Di sini perasaan lebih dominan. Belajar dari pengalaman teman-teman sekitar, saya menyimpulkan bahwa "Perasaan bukanlah Segalanyaaa." Hubungan yang hanya mengandalkan perasan cinta akan mudah sekali rapuh. Saat hubungan mulai berlangsung lama, satu per satu kita mengetahui kelemahan pasangan kita. Ditambah lagi dengan masalah yang datang silih berganti. Kamu akan sering menemukan pertanyaan, Masihkah kamu mencintaiku??

Perlu dibedakan bahwa "Perasaan itu adalah Mood" sedangkan "Relationship adalah Komitmen." Jadi saat mood itu hilang, KOMITMEN-lah yang akan menyatukan.

2. COCOK-COCOKAN
Tidak cocok ya putus. Coba lagi, tidak cocok, putus. Hai wanita, dasar sebuah RELATIONSHIP adalah PENERIMAAN. Lalu apa kuncinya?? "Ketika kita merasa belum siap untuk berkomitmen, janganlah memulai sebuah hubungan."

Tidak sedikit dari mereka yang putus menyisakan rasa sakit hati, dendam, bahkan jadi MUSUH. So, thinks again!

3. Jomblo --> jadi galau
Sering lho saya mendengar akan hal ini. Tanpa pacar rasanya hampa, gak bisa menjalani hidup. Lalu pertanyaannya, jika kamu mengisi kekosongan itu dengan pacar, bagaimana jika pasangan kita dipanggil Tuhan?? Jangan isi kekosonganmu dengan sesuatu yang sifatnya tidak kekal.

Alone doesn't means lonely. Jangan takut kalau kamu belum menikah atau bahkan belum memiliki pacar. Lebih baik tidak ber-pacaran dulu jika kamu merasa belum siap untuk berkomitmen, daripada ber-pacaran tapi berdiri pada dasar yang salah. 


Saturday, June 22, 2013

Liputan6.com: Mendengar Kebutuhan Pembaca

Berawal dari sebuah ide “memberikan perkembangan berita terbaru secara mudah dan akurat kepada semua masyarakat”, Liputan6 yang dahulu hanya dikenal sebagai salah satu program berita di stasiun televisi kini melebarkan sayapnya dalam dunia website berita. Dengan memegang tagline aktual, tajam dan terpercaya, berita terkini liputan6.com mencakup berbagai aspek kehidupan yang secara umum dikelompokkan dalam 6 kategori utama yaitu News, Bisnis, Bola, Showbiz, Tekno, Health. 

Secara tata letak, 6 kategori ini tampil sebagai menu-bar yang akan langsung terlihat ketika pembaca mengunjungi website liputan6.com (http://www.liputan6.com/).

Meskipun ada pepatah mengatakan “Don’t judge the book by its cover”, tak bisa dipungkiri bahwa penilaian pada bagian luar juga memegang andil. Dalam hal ini, bagian luar dari website liputan6.com adalah halaman utama website. Desain, pemilihan warna dan tata letak adalah beberapa hal utama yang harus diperhatikan. Secara design terlihat bahwa sebagai portal berita online, liputan6.com hadir dalam tampilan yang simple. Warna orange yang dipilih memberikan kesan hangat dan penuh energi. Hanya saja, demi kemudahan pembaca disarankan liputan6.com membuat “sub-menu” pada setiap bagian menu yang tersedia pada menu bar. Misalnya, sub-menu yang bisa turun ketika menu di-klik. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui dengan lebih jelas apa saja yang menjadi konten pada menu tersebut. 
Dalam hal tata letak masih ada yang perlu dicermati, di antaranya terlalu banyaknya link berita yang ditampilkan sehingga layar terkesan penuh dan kurang menarik (terutama pada bagian Berita Terkini yang biasanya memuat banyak berita).




Di samping itu, banyaknya link berita yang ditampilkan juga menyebabkan pembaca harus “men-scroll-down” hanya untuk mengetahui apa saja yang dimuat dalam Berita Terkini (saat itu). Gambar di bawah membuktikan bahwa dibutuhkan sedikitnya 4x scroll-down untuk melihat seluruh konten Berita Terkini, tertanggal 10 Juni 2013. Hal ini memiliki kecenderungan pembaca malas untuk membacanya, tidak teliti sehingga ada berita yang terlewat atau bahkan terpecahkan konsentrasinya dengan gerakan layar yang ditimbulkan (ketika scroll-down).

Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya dilakukan pengkategorian berita baik untuk Berita Terkini maupun untuk Berita Terpopuler. Selain menghemat penggunaan space pada layar, pengelompokkan ini juga memudahkan pembaca dalam mencari berita yang diinginkan. Adapun tulisan yang ditampilkan pada halaman depan dapat berupa headline (link) yang apabila di-klik akan menuju ke halaman artikel.


Dengan tersedianya tempat pada layar yang lebih, penambahan gambar yang sesuai dengan berita (baik pada Berita Terkini, Berita Terpopuler maupun Berita Hari ini) dapat dilakukan dengan lebih leluasa karena pada dasarnya otak lebih tertarik pada warna dan bentuk daripada hanya berupa tulisan. Dengan demikian, pembaca akan lebih tertarik untuk membaca artikel yang ada. 
 Tampilan (saat ini)

 Tampilan (saran)

Beralih pada segi isi berita, secara umum liputan6.com patut diacungkan jempol atas netralitas berita. Dengan isi tulisan yang relatif singkat dan padat, identitas liputan6.com (aktual, tajam dan terpercaya) dipertaruhkan. Sebagai portal berita online, liputan6.com dituntut untuk menyuguhkan berita-berita yang objektif. Sejauh ini, tidak ada pemberitaan yang menyebutkan bahwa dalam beritanya, liputan6.com menyudutkan seseorang, kelompok, organisasi dan SARA. Namun, untuk lebih memperkaya liputan6.com, bisa ditambahkan berita-berita dari mancanegara (baik dari segi politik, ekonomi, dsb.) yang selama ini kurang disorot oleh liputan6.com. 

Atas keberhasilannya, liputan6.com ternyata tidak lupa diri dan terus mengembangkan potensi yang ada untuk menjadi portal berita online terbaik. Salah satunya dengan membangun komunikasi yang berkesinambungan dengan pembaca yang telah dilakukan melalui Facebook Page Liputan6 dan akun twitter @liputan6dotcom. Selain itu, liputan6 juga menyediakan Citizen6 yang diperuntukan bagi para jurnalis warga. Dan kini, “MELALUI ARTIKEL BLOG” yang dibuka untuk umum. 

Dewasa ini, portal berita online yang beredar bukanlah hanya liputan6.com. Masih banyak yang lainnya dan semua berlomba untuk menjadi yang terbaik. “Mendengarkan apa yang dibutuhkan pembaca” itulah yang kini dilakukan liputan6.com. Sebuah langkah sederhana, namun bedampak besar! Semoga dalam perjalanannya liputan6.com tetap konsisten menjunjung identitasnya “aktual, tajam dan terpercaya” menuju portal berita online yang terbaik.

Ditulis untuk Lomba Review #KlikLiputan6
Oleh Nita Felicia


Saturday, June 8, 2013

Menyakiti Diri Sendiri, Apa Bagusnya?



“Saya janji deh, kali ini akan minum untuk 1 jam saja. Namun, tak satupun tekad saya yang berujung dengan keberhasilan. Saya selalu berakhir dengan mabuk dan tidak dapat lagi mengontrol keinginan untuk minum.” Itulah secuplik gambaran seorang peminum berat.

Tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan minuman beralkohol merupakan bagian dari perjalanan peradaban manusia. Bangsa Mesir kuno menggunakan anggur dalam perayaan atau upacara keagamaan dan juga sebagai obat. Di Indonesia, minuman berlakohol juga telah dikenal sejak zaman nenek moyang dalam bentuk tuak, arak, bir, dan sebagainya. Oleh karena keberadaannya yang sudah lama dalam masyarakat, pengaruh buruk alkohol yang "memabukan" juga tak asing lagi.

Alkohol adalah zat aktif yang terdapat dalam berbagai minuman keras (miras) yang bersifat adiktif (membuat ketergantungan). Organ tubuh yang paling rawan akibat minuman keras adalah hati atau liver. Bagi seseorang yang sudah terbiasa mengkonsumsi minol (minuman beralkohol) dan miras, setahap demi setahap kadar lemak dalam hatinya akan meningkat. Hal ini mengakibatkan hati harus bekerja lebih keras untuk mengatasi kelebihan lemak yang tidak larut dalam darah. Bila tidak cepat ditangani maka akan terjadi peningkatan jaringan parut atau sirosis yang dapat menyebabkan penurunan fungsi hati dan menghalangi aliran darah ke dalam hati. Jika hal ini tidak segera diobati, maka yang akan berkembang adalah kanker hati.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa kadar alkohol yang meningkat dalam darah akan memicu kerusakan sel-sel saraf. Selain itu, apabila kandungan alkohol dalam otak lebih dari 0,5% maka orang tersebut akan rentan terserang stroke, kemudian menyebabkan koma dan bahkan kematian.

Meskipun tidak semua golongan masyarakat mengerti tentang bahaya dan efek yang ditimbulkan minol dan miras secara kompleks, namun saya yakin bahwa semua orang tahu bahwa minuman tersebut memilki dampak negatif. Selain buruk bagi kesehatan, konsumsi minol dan miras juga dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Walaupun demikian, tidak semua orang dapat menentukan pilihannya secara bijak, terutama mereka yang dalam masa-masa peralihan yaitu masa remaja.

Masa remaja adalah masa kritis di mana pada periode inilah "pada umumnya" seseorang untuk pertama kalinya mencoba mengkonsumsi minuman beralkohol. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hal ini diantaranya rasa ingin tahu, adanya kesempatan, sarana dan prasarana, kepribadian yang labil, serta mental yang lemah.

Pemerintah dalam berbagai hal sudah berusaha untuk menghindari remaja dari jeratan minuman beralkohol, diantaranya dengan menulis peringatan pada botol minol dan miras “Di bawah umur 21 tahun dilarang minum.” Bahkan dalam peraturan yang mengatur peredaran miras disebutkan adanya larangan menyerahkan minuman keras pada anak di bawah 16 tahun. Namun, dalam pelaksanaannya diperlukan kedisiplinan yang tinggi untuk benar-benar memastikan bahwa pembeli berusia lebih dari 21 tahun. Salah satunya dengan selalu meminta pembeli menunjukkan kartu identitas sebelum transaksi pembayaran berlangsung.

Tak berhenti sampai di situ, pemerintah sendiri juga mempunyai peraturan dan wewenang untuk memusnahkan miras. Hanya saja tindakan ini terlihat "rutin" hanya pada masa-masa tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan. Di samping itu, nampaknya untuk beberapa kasus Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga harus lebih teliti lagi dalam mengawasi peredaran minol dan miras. (Seperti salah satunya ada pada gambar di bawah ini, di mana minuman beralkohol dijejerkan dengan minuman bersoda.) Jangan sampai kelengahan badan yang berwenang membuka celah kesempatan khususnya bagi anak-anak di bawah 21 tahun untuk mendapatkan miras secara mudah. 

  

Topik “Gerakan Anti Miras” merupakan suatu pembahasan yang perlu dilakukan secara berkala. Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa dibutuhkan suatu srategi untuk mengatasi ketidaktahuan para remaja terhadap dampak minuman beralkohol dan minuman keras terhadap kesehatan dan masa depan mereka. Tidak cukup hanya dengan mengandalkan pemerintah atau kampanye dan seminar yang dilakukan oleh beberapa ormas, namun perlu ditekankan juga mengenai kesepahaman masyarakat untuk mendukung dan melengkapi tindakan-tindakan pemerintah. Pembinaan dalam keluarga merupakan fondasi yang perlu dibangun kokoh!

Di bagian akhir ini, aku ingin menyuarakan beberapa hal kepada sesama generasi muda Indonesia.
1. Yuk, kita sama-sama tolak minol dan miras. Jangan gengsi untuk menolak sesuatu yang merugikan!
2. Kalau masih ada yang kurang jelas atau masih ada yang ingin kamu ketahui lebih lagi tentang minol dan miras, tanyakanlah pada orang yang tepat seperti guru, orang tua atau orang yang ahli. Tanyalah pada orang-orang yang tidak akan menyesatkanmu!
3. Jalinlah komunikasi yang baik dan akrab dengan orang tuamu :)

Ditulis untuk Lomba Blog #AntiMiras Untuk Blogger Indonesia
Nita Felicia

Tuesday, June 4, 2013

Liburan Hijau

Libur t’lah tiba, libur t’lah tiba! Hore, hore, HORE!! Kini tiba waktunya untuk mengganti kegiatan rutin dengan acara bersenang-senang. Eits, sudah tidak sabar untuk pergi berlibur? Aku pun demikian. Tapi, biarpun kita sedang liburan bukan berarti kita juga ‘libur’ memikirkan keselamatan bumi kita. Sebelum memesan tiket dan mengemas barang bawaan, ada baiknya kamu baca dulu travel tips yang satu ini. 

Hmm, bawa apa?? Tidak perlu bingung. Contek saja daftar bawaan di bawah ini. DIJAMIN 100% CINTA BUMI!
1. Tas belanja
Daripada koleksi tas plastik dari berbagai toko, lebih baik bawa tas kain sendiri yang bisa dilipat dan dipakai berulang kali sekaligus bisa menampung semua barang belanjaanmu.
2. Botol air minum
Pastikan kamu sudah mengisi penuh botol air minum-mu sebelum pergi jalan-jalan. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi membeli air mineral dalam kemasan botol plastik, atau setidaknya kamu sudah mengurangi penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan.
3. Sepatu nyaman
Penting bagimu untuk menggunakan sepatu yang nyaman selama perjalanan. Nikmati petualanganmu dengan naik kendaraan umum daripada menyewa mobil pribadi. Kamu tinggal duduk manis sambil tersenyum karena telah membantu mengurangi polusi udara.
4. Kotak makan
Selain sebagai tempat bekal cemilan untuk di jalan, tempat makanmu juga berguna untuk membawa makanan yang tidak habis dimakan atau pesanan take-away tanpa harus dibungkus dengan kantong plastik atau styrofoam.
5. Kamera digital
Pilihlah kamera yang dilengkapi dengan baterai yang bisa diisi ulang. Dengan mengisi ulang baterai, kamu ikut mengurangi sampah.

Tidak hanya berhenti sampai di situ. Bawa juga aksi hijaumu ke dalam hotel tempat kamu menginap. Begini caranya.
  • Matikan televisi, AC dan lampu ketika kamu meninggalkan kamar.
  • Lebih baik mandi dengan shower daripada mandi berendam di bathtub untuk menghemat pemakaian air.
  • Daripada menyewa mobil secara pribadi, gunakan fasilitas kendaraan dari hotel yang bisa digunakan bersama dengan tamu hotel lainnya untuk mengurangi emisi CO2.
  • Tolak kiriman koran ke kamar jika kamu tidak ingin membacanya. Lebih baik kamu membaca koran yang disediakan hotel di lobi.
Ada banyak hal menyenangkan yang bisa kita lakukan selama liburan tapi juga serba hijau alias sayang bumi. Ingat kawan, kita hidup dari bumi, di dalam bumi, bersama bumi. Oleh karena itu, mari kita sayangi bumi kita! SAVE OUR EARTH!

Ditulis untuk Blog Competition Green Living n Youth Creativity 2013, Kompas Kampus